Makalah Serratia Marcescens

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Serratia marcescens sadalah suatu jenis bakteri gram negatif dari famili  Enterobacteriaceae. Bakteri  ini  berbentuk  basil  (bulat  lonjong) dan beberapa galur  membentuk  kapsul, termasuk organisme  yang bergerak dengan  cepat  (motil ) karena mempunyai flagela  peritrik,dapat  tumbuh dalam kisaran  suhu  50-400 c dan dalam kisaran Ph antara 5-9. Serratia marcescens dapat digambarkansecara detail karena ia adalah spesies yang umumnya  ditemukan  dalam  spesim en  ilmu  pengobatan.  Koloni  Serratia marcescens  pada  media  agar  biasa  tidak  terbedakan  pada  hari  pertama atau hari keduadankemudian mungkin berkembang menjadi cembung.Pada suhu  kamar, bakteri  patogen  ini  menghasilkan  zat  warna (pigmen) merah. Bakteri  ini  jenis  fakultatif  anaerobik  yang  tidak  terlalu  membutuhkan oksigen. Patogenesis: Pada  orang  dewasa,  Serratia  marcescens  terl ibat  dalam  infeksi pada  saluran  kencing,  saluran  pernapasan  (pneumonia),  infeksi  mata, meningitis,  dan infeksi pada kulit yang terluka.  Sedangkan pada anak-anak, Serratiamarcescens menginfeksi saluran pencernaan.Karena  Serratia  marcescens juga  menginfeksi  saluran  pencernaanmanusia,  maka  kotoran  manusia  dari hasi l  pencernaan  yang  terinfeksi tersebut  dapat  mematikan  terumbu karang  jenis   tand uk  rusa  (Acropor a palmate).  Penyakit  cacar  putih  (white-band  disease) menyerang  Acropora  palmate  di  perairan  Karibia.  Penyakit  cacar  putih  menyerang  daging  dari  kul it karang  yang  tipis  dan menguliti  jaringan  hidup  dari  cabang-cabangnya  sehingga  meninggalkan  kerangka  batu  kapur  mati.  Masalah  ini   semakin parah  selama  berbulan-bulan  musim  panas,  saat  suhu  meninggi  yang  mempercepat  pertumbuhan  bakteri  dan mengurangi ketahanan dari sistem kekebalankarangtandukrusa.Aktivitas Biokimia: Organisme  Serratia  menfermentasikan  mannitol, salisin,  dansukrosa dengan produknya  berupa  asam  dan  kadang-kadang   terdapat buih/gelembung. Serratia  marcescens  dibedakan  dari  bakteri  gram negatif  lainnya  karena  ia  melakukan  hidrolisis   kasein.  Hidrolis is  kasein yang  dilakukan  Serratia  marcescens  untuk  menghasilkan  metalloprotease  ekstraselular  yang  berfungsi  dalam  interaksi  sel  ke  matriks  ekstraselular. Serratia  marcescens  juga  menunjukkan  adanya  triptofan  dan  degradasi  sitrat.   Salah  satu  produk  akhir  dari  degradasi  triptofan  adalah  asam piruvat. Sitrat  dan  asetat  dapat  digunakan  sebagai  sumber  karbon   satusatunya.   Banyak  galur  menghasilkan  pigmen  merah  muda,  merah/magenta. Glukosa  difermentasikan  dengan  atau  tanpa  produksi  gas  dengan  volume kecil;  selobiose, inositol, dan glis eroldifermentasi tanpa menghasilkan gas. KandunganG +CDNAberkisardari 53samapi 59mol%. Habitat  Serratia  marcescens  banyak  ditemukan  di  alam  terutama di air  dantanah, tetapi beberapaterdapat dalamusus manusia. Penularannya  melalui  kontak  langsung,  tetesan  dan  dalam  beberapa kasus ditemukan  tumbuh  pada  saluran  kencing,  pada  larutan  garam,  dan dalam larutan lain yang semula diduga steril.

BAB II.
PEMBAHASAN

1.      Jenis Mikroorganisme
Serratia  marcescens  adalah  suatu  jenis  bakteri  gram  negatif  dari famili  Enterobacteri aceaeBakteri  ini  berbentuk  basil  (bulat  lonjong)  dan beberapa  galur  membentuk  kapsul,  termasuk  organisme  yang  bergerak dengan  cepat  (motil )  karena  mempunyai  flagela  peritrik,  dapat  tumbuh dalam  kisaran suhu 5o -40oC dan dalam kisaran pH antara 5-9.

2.      Morfologi Mikroorganisme
Serratia marcescens dapat tumbuh dalam kisaran suhu 5o -40oC dan dalam kisaran pH antara 5-9. Pada suhu  kamar,   bakteri  patogen  ini  menghasilkan zat  warna  (pigmen)  merah. Bakteri  ini  jenis  fakultatif  anaerobik  yang  tidak  terlalu  membutuhkan oksigen. bakteri  Serratia marcescens  bersifat  tidak  patogen.  Bakteri  in i  berwarna  kemerah-merahan  dan  sering  digunakan  dalam  percobaan  di  sekola h  untuk mempelajari  jalannya  infeksi.. Koloni Serratiamarcescens pada media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertamaatau hari kedua dan kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. Padasuhu kamar, bakteri patogen ini menghasilkan zat warna (pigmen) merah.Bakteri ini jenis fakultatif anaerobik yang tidak terlalumembutuhkan oksigen.Patogenesis:Pada orang dewasa, Serratia marcescens terlibat dalam infeksi pada saluran kencing, saluran pernapasan (pneumonia), infeksi mata,meningitis, dan infeksi pada kulit yang terluka.Sedangkan pada anak-anak.

3.      Sifat-Sifat Fisiologis/Biokimia Mikroorganisme
bakteri  patogen  ini  menghasilkan zat  warna  (pigmen)  merah. Bakteri  ini  jenis  fakultatif  anaerobik  yang  tidak  terlalu membutuhkan oksigen. .  Bakteri  ini  berbentuk  basil  (bulat  lonjong)  danbeberapa  galur  membentuk  kapsul,  termasuk organisme  yang  bergerakdengan  cepat  (motil )  karena  mempunyai  flagela  peritrik,Organisme  Serratia  menfermentasikan  mannitol,  salisin,   dan sukrosa  dengan  produknya  berupa  asam  dan  kadang-kadang  terdapat buih/gelembung.  Serratia  marcescens  dibedakan  dari  bakteri  gram negatif  lainnya  karena  ia  melakukan  hidrolisis   kasein.  Hidrolis is  kasein yang  dilakukan  Serratia  marcescens  untuk  menghasilkan  metalloprotease ekstraselular  yang  berfungsi  dalam  interaksi  sel  ke  matriks  ekstraselular. Serratia  marcescens  juga  menunjukkan  adanya  triptofan  dan  degradasi sitrat. Salah  satu  produk  akhir  dari  degradasi  triptofan  adalah  asam piruvat. Sitrat  dan  asetat  dapat  digunakan  sebagai  sumber  karbon   satusatunya.Banyak  galur  menghasilkan  pigmen  merah  muda,  merah/magenta.Glukosa  difermentasikan  dengan  atau  tanpa  produksi  gas  dengan  volume kecil;  selobiose, inositol, dan glis eroldifermentasi tanpa menghasilkan gas. KandunganG +CDNAberkisardari 53samapi 59mol%. Habitat  Serratia  marcescens  banyak  ditemukan  di  alam  terutama di air  dantanah, tetapi beberapaterdapat dalamusus manusia. Penularannya  melalui  kontak  langsung,  tetesan  dan  dalam  beberapa kasus  ditemukan  tumbuh  pada  saluran  kencing,  pada  larutan  garam,  dan dalam larutan lainyang semula  didugasteril. Dalam hal pengobatan, antibiotikyang  digunakan  untuk  infeksi  pada manusia  adalah  Cephalosporins, Gentamicin,  dan  Amikacin.  Namun, sebagian  bakteri  ada  yang  resis tan dengan  beberapa  antibiotik  karena banyaknya faktor Rdi dalam plasmid. Gambar  di  atas  adalah  salah  satu  antibiotik  yang  digunakan untukmengobati  infeksi  saluran  pernapasan  bawah  (pnemonia).  Antib iotik  itu adalah  PROCEPIM®  yang  tiap  vialnya  mengandung  Cefepime  HCl  yang telah  dicampur  dengan  L-  arginine  steril  setara  dengan  cefepime  1  g. Cefepime  merupakan  antibiotik  sefalosporin  generasi  ke  empat  yang  mempunyai  spektrum  luas,  efektif  terhadap  bakteri   gram-positif  dan gram- negatif  termasuk  terhadap  strain  yang  resisten  terhadap aminoglikosida   atau  sefalosporin  generasi   ketiga  seperti  ceftazidime.  Cefepime  memiliki  kestabilan  yang  tinggi  terhadap  hidrolisis  betalaktamase dan  menunjukkan  penetrasi  yang  cepat  ke  dalam  dinding  sel bakteri gram-negatif. Cara  pemberian  PROCEPIM®  (cefepime)  adalah  dapat  disuntikkan secara  intravena  atau  intra  muskular  ke  dalam bagian  otot  yang  massanya  besar(gluteus maximus), serta dapat pula melalui infusintravena.

4.      Pengaruh Faktor Instrinsik Terrthadap Pertumbuhan Mikroorganisme
Faktor Intrinsik Faktor Intrinsik adalah segala sesuatu yang terdapat atau melekat pada lingkungan ( media) tempat tumbuh mikroba tersebut, meliputi sifat – sifat fisik, kimia , dan stuktur yang dimiliki oleh bahan pangan itu sendiri. Faktor intrinsik dalam bahan pangan berupa kandungan nutrisi , PH pangan , aw pangan , potensial reduksi oksidasi , senyawa antimikroba alamiah dalam pangan , dan stuktur biologi.
a.  Kandungan Nutrisi  Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya.Fungsi utama nutrisi adalah sebagai sumber energi, bahan pembentuk sel ,dan aseptor elektron di dalam aksi yang menghasilkan energi. Nutrisi yang diperlukan oleh mikroba meliputi air , sumber energi , sumber karbon,sumber nitrogen , sumber aseptor elektron, sumber mineral dan faktor tumbuh.

b.    Nilai PH Hampir semua mikroba tumbuh pada tingkat pH yang berbeda. Sebagian Bakteri tumbuh pada pH mendekati netral ( pH 6,5 – 7,5 ). Pada pH dibawah 5,0 dan diatas 8,0 bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik , kecuali bakteri asam asetat ( misalnya : Acetobakter suboxydans ) yang mampu tumbuh pada pH rendah dan bakteri Vibrio sp yang dapat tumbuh pada pH tinggi (basa ). Sebaliknya , khamir menyukai pH 4,0 -5,0 dan dapat tumbuh pada kisaran pH 2,5 – 8,5. Oleh karena itu khamir dapat tumbuh pada pH rendah di mana pertumbuhan bakteri terhamabat . Untuk pertumbuhan kapang memerlukan pH optimum antara 5,0 – 7,0 ,tetapi seperti halnya khamir , kapang masih dapat hidup pada kisaran pH yang luas , yaitu antara pH 3,0 – 8,5 .

c.  Aktifitas air ( water activity = aw ) merupakan parameter yang lebih tepat untuk mengukur aktivitas makroba pada bahan pangan. Untuk meramalkan populasi mikroba yang berperan dalam kerusakan bahan pangan sehingga tipe dan bentuk kerusakan yang terjadi diketahui. Selain itu aw dapat digunakan sebagai indikator dalam usaha pengawetan bahan pangan.

5.         Pengaruh Faktor Ekstrinsik Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme
Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme adalah suhu penyimpanan dan faktor luar lainnya yang pada prinsipnya berhubungan dengan pengaruh atmosferik seperti kelembaban, tekanan gas/keberadaan gas, juga cahaya dan pengaruh sinar ultraviolet.Pada suhu minimum  terjadi perubahan membran sel sehingga tidakterjadi transpor zat hara. Sebaliknya pada suhu maksimum terjadi denaturasienzim, kerusakan protein dan lipida pada membran sel yang menyebabkanlisisnya mikroorganisme. Mikroorganisme patogen biasanya termasuk kedalam kelompok mesofil. Pengaruh suhu rendah pada mesofil adalah inaktivasi dan perubahan struktur protein permease. Kapang mempunyai kisaran pertumbuhan yang lebih luas dibandingkan bakteri, sedangkan ragi mampu tumbuh pada kisaran psikrofil dan mesofil. Mikroorganisme jugadapat diklasifikasikan menurut resistensinya terhadap temperatur yang tidakmenguntungkan yaitu psikrotrof (tumbuh pada suhu kurang dari + 7 °C) dantermotrof(tumbuh pada suhu lebih dari + 55 °C).

6.         Pengaruh Faktor Implisit Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme
Faktor Implisit yang merupakan sifat – sifat yang dimiliki oleh mikroba itu sendiri. Faktor ini sangat dipengaruhi oleh susunan biotik mikroba dalam bahan pangan. Faktor – faktor impilisit yang terpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba adalah sinergisme dan antagonisme.
a. Sinergisme

Sinergisme adalah kemampuan dua atau lebih organisme untuk melakukan perubahan ( biasanya perubahan kimia ) dimana tanpa adanya kerja sama diantaranya. Faktor faktor yang berkaitan dengan sinegisme adalah ntrisi perubahan nilai pH, pertumbuhan potensial redoks , perubahan aktivitas air penghilangan zat anti mikroba dan kerusakan stuktur biologis.
b. Antagonisme

Antagonisme kematian atau terhambatnya pertumbuhanya suatu organisme yang disebabkan oleh organisme lain yang mempengaruhi lingkungan pertumbuhan organisme pertama disebut antagonisme . Faktor – faktor yang mempengaruhi antagonisme antara lain penggunan nutrisi , perubahan nilai pH , perubahan potensial redoks , pembentukan zat – zat antimikroba ,dan bakteriofag .

7.      Pengertian Mikroba Thermofil, Mesofil Dan Psikrofil Mikroba Thermofil
Pada membran sel terdapat kandungan lipida jenuh, sehingga titikdidihnya tinggi Dapat memproduksi protein termasuk enzim yg tidak terdenaturasi pd suhu tinggi Dalam DNA nya mengandung guanin & sitosin dalam jumlahrelatif besar, shg molekul DNA tetap stabil pd suhu tinggi. Suhu minimum : 2 5o C Suhu optimum : 45-55o C Suhu maksimum : 60-65oC.Mikroba Psikrofil Dapat tumbuh pada suhu : 00C Suhu optimum : 5-150C Suhu maksimum : 200C Mikroba Mesofil Suhu optimum : 20-450 C Dapat tumbuh pada suhu :≤ 50 C Dibagi 2 kelompok:
·  Psikrotrofik : tumbuh baik pada suhu rendah tapi tidakmembutuhkan suhu tersebut untuk pertumbuhannya.
·      Psikrodurik : lebih menyukai suhu pertengahan untuk pertumbuhannya tapi masih tahan hidup pada suhu rendah.

8.       Persyaratan Hidup Mikroba Thermofil, Mesofil Dan Psikrofil (Sesuaikan  Jenis Mikroba)
Serratia  marcescens  termaksud Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
9.  Hubungan/pengaruh antara mikroba thermofil, mesofil, psikrofil terhadap pengawetan makanan  (sesuaikan  jenis mikroba)

10. Faktor Penyebab Kerusakan Mikrobiologis Pada Bahan Pangan Tempat Hidup Mikroorganisme

Fase pertumbuhan bakteri adalah sebagai berikut :
·         Fase lag adalah fase dimana bakteri beradapatasi dengan lingkungannya dan mulai bertambah sedikit demi sedikit.
·         Fase logaritmik adalah fase dimana pembiakan bakteri berlangsung paling cepat. Jika ingin mengadakan piaraan yang cepat tumbuh, maka bakteri dalam  fase ini baik sekali untuk dijadikan inokulum.
·         Fase stationer adalah fase dimana jumlah bakteri yang berkembang biak sama dengan jumlah bakteri yang mengalami kematian.
·         Fase autolisis (kematian) adalah fase dimana jumlah bakteri yang mati semakin banyak, melebihi jumlah bakteri yang berkembang biak.

11. Perubahan Fisik, Organoleptik Dan Kimiawi Dari Bahan Pangan Akibat Aktifitas Mikroorganisme.
 Fase pertumbuhan bakteri adalah sebagai berikut: Fase lag adalah fase dimana bakteri beradapatasi dengan lingkungannya dan mulai bertambah sedikit demi sedikit. Fase logaritmik adalah fase dimana pembiakan bakteri berlangsung paling cepat. Jika ingin mengadakan piaraan yang cepat tumbuh, maka bakteri dalam fase ini baik sekali untuk dijadikan inokulum.Fase stationer adalah fase dimana jumlah bakteri yang berkembang biak sama dengan jumlah bakteri yang mengalami kematian.Fase autolisis (kematian) adalah fase dimana jumlah bakteri yang mati semakin banyak, melebihi jumlah bakteri yang berkembang biak.

12. Proses Pembentukan Toksin Pada Pembusukan Bahan Pangan (Mikroba Pathogen, Mikroba Perusak Bahan Pangan).
Mikroba yang merugikan :bila kehadirannya merubah nilai organoleptik yang tidak dikehendaki,menurunkan berat atau volume, menurunkan nilai gizi, merubah bentuk dan susunan senyawa, serta menghasilkan toksin yang membahayakan  Disebabkan : Photobacterium spp. Terjadi perubahanberbagai warna permukaan daging akibat bakteri berpigmen. Serratia marcescens pigmen merah.

13.     Faktor Pengaruh Pertumbuhan Mikroba Patogen Dalam Makanan
Mikroorganisme juga membutuhkan suplai makanan yang akan menjadi sumber energi dan menyediakan unsur-unsur kimia dasar untuk pertumbuhan sel. Unsur-unsur ini adalah karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, magnesium, zat besi dan sejumlah logam kecil lainnya.  Kemampuan  mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan hal yang sangat penting dalam ekosistem pangan. suatu pengetahuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebut sangat penting untuk mengendalikan hubungan antara moroorganisme-manusia dan makanan.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2008,PROCEPIM®,Anonim,2008,Serratiamarcescens
http://www.en.wikipedia.org/wiki/serratia_marcescens,  diakses tanggal 8 Februari 2008
Anonim,2008,http://www.commtechlab.msu.edu/sites/dlcme/zoo/microbes/serratia.html,diaksestanggal 9 Februari 2008
Collier,  Leslie,Albert  Balows,  1998,  Microbiology  and Microbial
Infections,9th Edition volume 2 Systematic Bakteriology,919,OxfordUniversityPress, NewYorkUSA Pelczar,  Michael  J, 1988

Dasar-Dasar  Mikrobiologi,   954,  UI  Press, Jakarta

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »